PENDIDIKAN JASMANI
Pendidikan Jasmani adalah Pendidikan jasmani adalah suatu
proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk
memperoleh pertumbuhan jasmani, dapat diartikan juga sebagai suatu proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup
sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur
secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan
kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Olahraga merpakan proses
sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan
atau pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh
rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia
seutuhnya yang berkualitas.
Hubungan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Bermain
Pendidikan jasmani, Olahraga dan Bermain melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan prestasi.
Yang
membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga antara lain:
1. Tujuan Pendidikan Jasmani disesuaikan dengan tujuan
pendidikan yang menyangkut pengembangan seluruh pribadi anak didik, sedangkan
tujuan Olahraga adalah mengacu pada prestasi unjuk laku motorik
setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan.
2. Isi Pembelajaran dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan
tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi
latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
3. Orientasi Pembelajaran pada pendidikan jasmani berpusat pada
anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya
diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai
tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti
dengan atlet lain.
4. Sifat kegiatan pendidikan jasmani pada pemanduan bakat yang
dipakai untuk mengetahui entry behavior, sedangkan pada olahraga bertujuan untuk
memilih atlet berbakat.